Selamat Datang di Forum Dubeta
Forum kita bersama yang memberikan berbagai informasi terkini & ilmu komputer,
Silahkan register untuk join di forum ini
Terima Kasih
Dubeta Admin
Dubeta
Selamat Datang di Forum Dubeta
Forum kita bersama yang memberikan berbagai informasi terkini & ilmu komputer,
Silahkan register untuk join di forum ini
Terima Kasih
Dubeta Admin
Dubeta
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Jakarta - Garam selalu disebut-sebut dapat mempengaruhi tekanan darah jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Bahkan garam diklaim sebagai pemicu utama risiko timbulnya hipertensi. Benarkah ?
Beberapa orang lebih sensitif terhadap garam dibanding yang lain. Asupan garam yang tinggi dapat mengganggu aliran darah pada individu yang sensitif garam, sementara mereka yang tahan garam tidak mengalami perubahan tersebut.
Seperti dikutip [You must be registered and logged in to see this link.], sebuah studi baru menunjukkan bahwa kelebihan akan garam dapat menyebabkan produksi adrenalin dan vasokonstriksi yang dapat menyebabkan hipertensi.
Irene Gavras, seorang peneliti dari Boston University School of Medicine di Amerika Serikat menyatakan, pada individu yang sensitif garam kelihatannya dapat menjaga keseimbangan suhu inti tubuh lebih efektif daripada individu yang tahan garam, tetapi mereka mengalami peningkatan tekanan darah dalam prosesnya.
"Sebaliknya, individu yang tahan garam menjaga keseimbangan tekanan darah lebih efektif daripada individu sensitif garam, tetapi mengalami penurunan suhu yang lebih besar dalam prosesnya."
Para ilmuwan telah mampu membuktikan bahwa mekanisme hipertensi dipicu oleh beberapa alasan lain.
Sebagai akibat dari asupan garam yang berlebihan, sistem saraf simpatis dirangsang, dan produksi meningkat adrenalin. Arteri yang menyempit, resistensi meningkat, dan mengurangi aliran darah.
Sehubungan dengan penemuan ini, sekelompok peneliti Amerika mendorong dokter untuk meninjau prinsip-prinsip pengobatan hipertensi.
Penyakit ini biasanya disertai dengan insufisiensi ginjal, dan diuretik digunakan untuk mengobati jenis hipertensi, karena mereka menghilangkan kelebihan garam.
Para ilmuwan bersikeras bahwa perlu untuk menggunakan tidak hanya diuretik, tetapi juga obat yang memblokir sistem saraf pusat simpatik
Sementara itu, berdasarkan Panduan Umum Gizi Seimbang 2003, konsumsi garam tidak boleh lebih dari 6 gram (1 sendok teh) dalam 1 hari atau sama dengan 2300 mg natrium.
“Garam sangat erat dengan hipertensi. Setengah sendok teh garam saja bisa menaikkan tekanan sistolik naik sebesar 5 poin dan tekanan diastolik naik 3 poin, ini berdasarkan penelitian,” jelas Fendy Susanto dari Nutrifood Research Centre, Program Development and Scientific Support, diJakarta beberapa waktu lalu.
Ferdy menjelaskan, kandungan garam yang tinggi dalam tubuh dapat mengganggu kerja ginjal. Garam harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi garam membuat volume darah meningkat.
“Volume darah semakin tinggi sedangkan lebar pembuluh darah tetap, maka alirannya jadi deras, yang artinya tekanan darah menjadi semakin meningkat. Ini juga dapat meningkatkan risiko hipertensi,” jelas Ferdy.
Sebenarnya tidak hanya garam, lanjut Ferdy, faktor risiko hipertensi juga dipengaruhi beberapa hal, yaitu usia, riwayat keluarga penderita hipertensi, berat badan berlebih, gaya hidup kurang aktif, merokok, stres dan minum alkohol.
“Tapi dengan mengurangi konsumsi garam orang sudah bisa mengurangi risiko terkena hipertensi,” lanjut Ferdy.
Hipertensi hanya awal, lanjut Ferdy, karena dibelakangnya telah menunggu berbagai penyakit serius, antara lain serangan jantung dan gagak jantung, stroke, gagal ginjal dan penyakit mata.